MATERI TEKS CERITA INSPIRATIF
Pengertian Teks Cerita Inspiratif
Inspirasi adalah percikan ide-ide kreatif (ilham) akibat hasil proses belajar dan peduli kepada sekeliling kita. Cerita inspiratif biasanya dibuat oleh seseorang yang sudah dalam taraf bijak.
Cerita yang menginspirasi seseorang berbuat lebih baik, lebih peduli, dan lebih berempati terhadap orang lain. Cerita inspiratif merupakan bentuk narasi yang lebih bertujuan memberi inspirasi kebaikan kepada banyak orangCiri-Ciri Teks Cerita Inspirasi
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri teks cerita inspirasi, terdiri atas:
ü Teks yang menginspirasi memiliki struktur teks yang terdiri dari orientasi, komplikasi peristiwa, komplikasi, resolusi, dan kode.
ü Teks yang menginspirasi biasanya memiliki tema spesifik yang dapat dikembangkan menjadi cerita yang menarik.
ü Selain temanya, teks inspirasional juga memiliki alur cerita tertentu sehingga pembaca dapat memahami cerita yang disajikan dan pesan yang terkandung di dalamnya.
ü Teks yang menginspirasi juga memiliki pesan atau pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Misalnya hidup bahagia dengan segala kekurangan yang dimiliki.
ü Teks yang menginspirasi adalah naratif karena mereka menceritakan tentang seseorang atau sesuatu yang dapat menginspirasi siapa saja untuk membaca cerita.
ü Teks yang mengilhami umumnya menceritakan kisah kehidupan karakter yang bisa menjadi panutan bagi pembacanya. Karakter dalam teks inspirasional dapat berupa karakter dalam kehidupan nyata atau fiksi. Ini juga bisa menjadi teks yang menginspirasi yang terkandung dalam cerita binatang atau dongeng.
Struktur Teks Cerita Inspirasi
Berikut ini struktur dalam teks cerita inspirasi, terdiri atas:
ü Bagian orientasi, adalah tahap pengenalan atau penyituasian biasanya berisi pengenalan tokoh, latar, dan latar belakang cerita.
ü Bagian perumitan peristiwa, dimulai dari awal terjadinya sebuah peristiwa sampai pada puncak masalah.
ü Bagian komplikasi, merupakan tahap puncak dari peristiwa-peristiwa yang dikembangkan pada tahap rangkaian peristiwa sampai masalah tersebut di temukan jalan keluarnya.
ü Bagian resolusi, merupakan tahap penyelesaian masalah. Peristiwa atau masalah yang dikembangkan pada bagaian rangkaian peristiwa dan komplikasi dikendurkan pada tahap resolusi.
ü Bagian koda, adalah bagian penutup dari sebuah cerita inspiratif dan jenis teks narasi lainnya. Dalam tahap ini disampaikan kesimpulan dan pesan moral yang dapat diambil dari cerita tersebut.
Unsur Teks Cerita Inspirasi
Berikut ini terdapat beberapa unsur-unsur teks cerita inspirasi, terdiri atas:
1. Tokoh dan Penokohan
Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa di dalam cerita. Penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh dalam cerita.
2. Latar Cerita (Setting)
Latar adalah unsur dalam cerita yang menunjukan di mana, bagaimana, dan kapan peristiwa dalam cerita itu berlangsung.
3. Alur / Jalan Cerita
Alur adalah jalinan peristiwa, yang memperlihatkan kepaduan yang diwujudkan oleh hubungan sebab akibat, tokoh utama, tema, atau kegiatannya.
4. Sudut Pandang (Point Of View)
Sudut pandang dapat diartikan sebagai posisi pengarang terhadap peristiwa-peritiwa di dalam cerita.
Macam-macam sudut pandang:
a. Sudut pandang orang pertama
b. Sudut pandang orang pertama sentral
c. Sudut pandang orang pertama sebagai pembantu
d. Sudut pandang orang ketiga
e. Sudut pandang orang ketiga serba tahu
f. Sudut pandang orang ketiga terbatas
5. Tema
Tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama, yang digunakan sebagai dasar dalam menuliskan cerita.
6. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca melalui cerita yang di buatnya.
Kaidah/Telaah Kebahasaan Teks Cerita Inspirasi
Berikut ini terdapat beberapa kaidah kebahasaan teks cerita inspirasi, terdiri atas:
1. Kata keterangan tempat, waktu, tujuan, dan cara.
a. Keterangan cara. Adverbial ini menamahkan keterangan cara pada kegiatan atau peristiwa yang terjadi . Misalnya, dengan, dan secara.
b. Keterangan tempat. Adverbia ini menambahkan keterangan tempat terjadinya suatu peristiwa atau kegiatan, yaitu di, ke, dan dari.
c. Keterangan waktu. Adverbia ini menambahkan keteranagn waktu kapan terjadinya suatu peristiwa atau kegiatan, yaitu, pada, kemarin, besok, lusa, dan lain – lain.
d. Keterangan tujuan. Adverbia ini menambahkan informasi tujuan pada kalimat, misalnya untuk, supaya, dan agar.
2. Kata hubung intrakalimat dan antarkalimat
a. Konjungsi antar kalimat yaitu kata yang maneghubungkan antara kalimat satu dengan kalimat lain. Sehingga konjungsi ini selalu dimulai dengan kalimat baru.
b. Konjungsi yang menyatakan pertentangan pada kalimat sebelumnya : biarpun demikian, sekalipun demikian, walaupun demikian,dan meskipun demikian.
c. Konjungsi yang menyatakan lanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya: sesudah itu dan setelah itu.
d. Konjungsi yang menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya : tamabahan pula, lagi pula, dan selain itu.
e. Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya :
f. Konjungsi yang menyatakan keadaan yang sebenarnya, :
g. Konjungsi yang menguatkan keadaan yang sebelumnnya : malahan dan bahkan.
h. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan keadaan yang sebelumnya. namun, dan akan tetapi.
i. Konjungsi yang menyatakan konsekuensi : dengan demikian.
j. Konjungsi yang menyatakan akibat : oleh karena itu dan oleh seab itu.
k. Konjungsi yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya : sebelum itu.
l. Konjungsi antarkalimat yaitu kata yang menghubungkan satuan-satuan kata dengan kata, klausa dengan klausa, dan frasa dengan frasa. Konjungsi anatarkalimat dibagi menjadi dua yaitu konjungsi koordiantif dan konjungsi subordinatif
Contoh kata konjungsi koordianatif : dan, serta, tetapi
Contoh kata konjungsi subordiantif : setelah, agar, dan sehingga.
3. Kaliamat majemuk sementara dan bertingkat
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang terdiri atas beberapa kalimat yang setara/ sederajat kedudukannya.
Contohnya : Dia terjatuh di danau dan koran dagangannya berantakan.
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukannya tidak setara\sederajat.
Contohnya : Akan tetapi, dia sadar bahwa dia tidak mungkin seperti Tina.
Langkah-Langkah Menulis Teks Cerita Inspirasi
Berikut ini terdapat beberapa langkah-langkah menulis teks cerita inspirasi, terdiri atas:
1. Tentukan tema dan amanat yang akan disampaikan
2. Tetapkan sasaran pembaca
3. Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur
4. Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita
5. Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung
6. Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandangan
7. Mengerti aturan tanda bacanya dalam kalimat tersebut
Contoh Teks Cerita Inspiratif
Garam dan Air
Di sebuah desa ada seorang anak perempuan umurnya kira-kira 13 sampai 16 tahun. Dia seorang anak yang cantik juga pintar tapi sayangnya dia memiliki sifat suka mengeluh ketika ada masalah datang menghampirinya. Sekecil apapun masalah itu dia selalu mengeluh dan menggerutu.
Suatu hari dia sedang berjalan menuju sekolah, tiba-tiba lewat seorang teman sekolahnya dengan mengendarai sepeda baru. Dia menatap temannya yang sedang mengendarai sepeda sambil mengeluhkan dirinya yang cuma berjalan kaki. Sesampainya di rumah diapun mengeluhkan hal ini kepada ibunya. “Bu, aku capek setiap hari harus berjalan kaki ke sekolah, kenapa Ibu tidak membelikan aku sepeda baru supaya aku tidak perlu capek-capek berjalan kaki”.
Dia merasa dalam hidup ini hanya dia seorang yang selalu mendapat masalah tidak seperti teman-temannya yang lain yang bisa hidup enak dan tidak pernah punya masalah. Padahal semua manusia di muka bumi tidak pernah lepas dari masalah.
Ibunya mulai resah dengan sikap anaknya yang selalu mengeluh. Hingga di suatu hari, Ibu anak ini mengajaknya ke dapur, dia mengambil garam, gelas, dan sebuah panci kemudian mengisi gelas dan panci dengan air sampai penuh. Dia kemudian memasukan satu sendok garam kedalam gelas yang berisi air dan satu sendok lagi ke dalam panci. Sang anak mulai penasaran dengan apa yang sedang dilakukan ibunya.
“Untuk apa air garam itu bu?” Sang Ibu pun berkata, “sekarang coba kamu minum air yang ada di dalam gelas”. Anak itu pun meminumnya dan mengeluh, “rasanya sangat asin bu!”, Ibunya kemudian menyuruh anak itu untuk mencicipi air yaang ada di dalam panci. “Rasanya asin bu, tapi tidak seasin air yang di gelas tadi” Kata anak itu dengan nada penasaran. Setelah itu sang ibu mengajaknya ke sebuah danau yang berada tidak jauh dari rumah mereka.
“Sekarang coba kamu lemparkan segenggam garam ke dalam danau itu!”. Dengan wajah yang masih penasaran anak itu melemparkan segenggam garam ke dalam danau. “Kenapa bu? Untuk apa ibu menyuruhku melemparkan garam ke danau?”. Sang ibu kemudian berkata, “Nak, kamu adalah anak yang cerdas, menurut kamu bagaimana rasa air danau setelah kamu melemparkan segenggam garam ke dalamnya?” dengan spontan anak itu menjawab, “Tentu saja rasanya tidak akan berubah bu, tapi aku masih penasaran kenapa ibu melakukan semua ini?”
Dengan nada yang lembut ibunya menjelaskan bahwa garam yang dimasukkan ke dalam gelas, panci dan danau itu diibaratkan masalah setiap orang yang ada di dunia. Tinggal bagaimana sikap kita menghadapi masalah itu. Apakah kita akan seperti gelas dan panci ketika ditimpa sedikit masalah akan berubah menjadi asin? Ataukah kita adalah danau yang ketika ditimpa masalah sebesar apapun tidak akan berubah rasa sedikitpun.
Setelah mendengarkan penjelasan ibunya, anak ini mulai mengerti bahwa setiap orang di atas bumi ini pasti punya masalah entah itu masalah yang besar atau masalah yang kecil, tetapi jika kita menghadapinya dengan lapang dada, maka sebesar apapun masalah yang menimpa tidak akan mengubah kita menjadi orang yang suka mengeluh dan lupa untuk bersyukur.
Botol
Riana menangis tersedu-sedu ketika pulang dari sekolah. Ia memasuki rumah dengan muka merah, tanpa mengucapkan salam, dan berjalan tergesa menaiki tangga tanpa memedulikan Mama yang bertanya. Biasanya, ia selalu pulang sekolah dengan gembira, namun tidak pada hari ini. Mama bertanya-tanya, hal apa yang membuat putrinya merasa marah dan kecewa seperti itu.
Selang beberapa menit, Mama memasuki kamar Riana. Tangisan Riana sudah mulai mereda. Ia kini menjadi lebih tenang. Bersama dengan dibawakannya jus manga, Mama mulai mencoba mendekati Riana.
“Yuk minum ini dulu, Na” awalnya Riana enggan, tetapi akhirnya ia meminum jus mangga kesukaannya.
“Kamu kenapa, sayang?”
“Aku dibilang jelek sama Rangga, rambutku keriting, Ma, kayak Papa. Terus aku diledekin sama anak laki-laki satu kelas pas pulang sekolah” masih terlihat jelas kekesalan paada mata Riana.
“Na, kamu tahu gak bahwa sebenarnya manusia sama seperti botol kosong itu?” tanya Mama ramah sambil memperlihatkan botol kosong yang berada di meja belajar Riana. Riana pun menggeleng.
“Begini, kalau botol ini di isi dengan air mineral harganya bisa Rp5.000, lalau botol ini diisi jus harganya bisa Rp10.000, kalau botol ini diisi dengan isi parfum terkenal, harganya bisa jutaan rupiah, dan jika diisi air got justru botol ini tidak ada harganya sama sekali. Walaupun berbeda harga, bukankah fisiknya tetap botol bukan?”
“Iya, Ma, tetap botol. Lalu?” Riana menghapus sisa-sisa air matanya dan menyimak penjelasan Mama.
“Begitulah manusia di mata Tuhan, hanyalah seperti botol kosong. Yang membedakan ialah isi dari botol tersebut. Tuhan tidak melihat fisik atau rupa dari manusia, tetapi ialah ketulusan jiwa, kebaikan, dan kebijakan yang ia tempuh selama di dunia. Jadi, biarkan saja Rangga atau yang lainnya meledekmu. Terpenting, tunjukan kemampuanmu dan tidak perlu merasa rendah diri, okay, cantik?”
Riana mengangguk dan langsung memeluk mamanya. Masa SMP memang cukup rumit untuk mulai mencari jati diri. Namun kini, Riana mengerti bahwa setiap manusia tentunya akan selalu sama, yang berbeda ialah kebaikan yang ada dalam hatinya.
Struktur dalam cerita inspirasi tersebut ialah:
ü Orientasi: “Riana menangis tersedu-sedu ketika pulang dari sekolah…”
ü Perumitan masalah: “Selang beberapa menit, Mama memasuki kamar Riana….”
ü Komplikasi: “Aku dibilang jelek sama Rangga, rambutku keriting, Ma….”
ü Resolusi: “Begitulah manusia di mata Tuhan, hanyalah seperti botol kosong…”
ü Koda: “Riana mengangguk dan langsung memeluk mamanya….”
Gajian Pertama
Hana sangat senang hari itu karena ia bisa merasakan gaji pertamanya dari perusahaan multinasional yang sudah ia idam-idamkan sejak kuliah. Ia mengajak sahabatnya Wina untuk ikut bersamanya makan malam di restoran mewah. Sebelum memasuki restoran, Hana pun memasuki ATM Centre terlebih dahulu di depan restoran.
Setelah keluar dari ATM, tiba-tiba ada seorang adik pengemis yang meminta uang kepadanya. Tanpa pikir panjang, Hana pun segera mengeluarkan Rp5.000 untuk diberikan kepada adik penegemis itu. Betapa kaget Hana ketika adik pengemis itu memegang tangan Hana dan menciumnya sambil mengucapkan terima kasih.
“Terima kasih banyak, Kak. Semoga rejekinya lancar selalu. Ini ialah uang pertama saya yang saya dapat dengan jumlah yang besar. Terima kasih, Kak…” Hana tersentuh, ia pun mulai mengajak berbincang adik pengemis tersebut.
“Iya sama-sama, semoga bisa membantumu, ya”
“Saya bersyukur, Kak dapat segini, lumayan untuk membantu membeli obat untuk Ibu”
“Ya ampun, semoga Ibunya juga cepet sembuh, ya”
Adik pengemis itu pun mengangguk lalu pamit dan melangkah pergi. Wina pun sudah datang menghampirinya. Mereka pun melangkah memasuki restoran. Sementara dalam diam, Hana terharu, padahal ia hanya memberikan uang selembar Rp5.000 kepada adik tersebut. Tapi rasa syukur adik tersebut sangatlah besar, bahkan ia mendoakan Hana pula.
Hana mengingat masih ada gaji beberapa juta di ATM nya yang ia dapati dari kerja keras. Sudah saatnya ia bersyukur dengan amat sangat terhadap apa yang telah ia peroleh. Hana berjanji, ketika bertemu adik pengemis itu lagi, Ia akan mengajaknya makan malam atau sekedar berbincang tentang kehidupan.
Struktur dalam cerita inspirasi di atas ialah:
ü Orientasi: “Hana sangat senang hari itu karena ia bisa merasakan gaji pertamanya…”
ü Perumusan masalah: “Setelah keluar dari ATM, tiba-tiba ada seorang adik pengemis yang meminta uang…”
ü Komplikasi: “Terima kasih banyak, Kak. Semoga rejekinya lancar selalu….”
ü Resolusi: “Adik pengemis itu pun mengangguk lalu pamit dan melangkah pergi…”
ü Koda: “Hana mengingat masih ada gaji beberapa juta di ATM nya yang ia dapati dari kerja keras…”